Empat Bangunan Angker Peninggalan Belanda di Pulau Jawa

Objek Wisata - Belanda menjajah Indonesia selama 350 Tahun. Pada masa itu banyak rakyat pribumi yang disiksa secara sadis, bahkan dibunuh secara brutal. Tentunya, kisah ini meninggalkan kepedihan yang mendalam di masa itu. 

Tidak heran jika bangunan-bangunan Belanda yang ada di Pulau Jawa ini dianggap angker oleh masyarakat setempat. Mereka menganggap bahwa hantu-hantu korban penyiksaan ini masih bergentayangan hingga sekarang. Berikut informasi tentang bangunan Belanda angker yang ada di Pulau Jawa.

1. Benteng Pendem Ngawi
Bangunan yang memiliki nama asli Benteng Van Den Bosch ini terletak di Desa Pelem, Ngawi Jawa Timur. Bangunan tersebut dibangun sejak tahun 1839 dan diselesaikan pada tahun 1845. Bangunan ini digunakan sebagai ruangan pimpinan beserta pasukan, bahkan digunakan sebagai gudang amunisi. 
Terdengar kisah bahwa Kyai Muhammad Nursalim adalah tokoh ulama yang memiliki kesaktian yaitu kebal terhadap senjata api dan senjata lainnya. Oleh karena itu, kaum penjajah Belanda mengubur Kyai Muhammad Nursalim hidup-hidup. Tidak hanya makam Kyai Muhammad Nursalim saja yang berada di benteng itu, tetapi juga ada sumur tua yang dahulunya digunakan sebagai tempat pembuangan mayat. Banyak penampakan ghaib yang muncul di Benteng Pendem Ngawi seperti pasukan Belanda tanpa kepala, siluman ular seukuran pohon kelapa dan manusia kelelawar.

2. Goa Belanda di Bandung
Jika kita hendak pergi ke kawasan taman hutan raya Ir. Juanda, Dago Pakar, kita akan menjumpai sebuah goa peninggalan Belanda dan juga Jepang. Goa ini digunakan sebagai tempat penyiksaan bagi para kaum tahanan romusha yang tidak patuh pada masa itu. Terkadang, masih sering terdengar suara jeritan orang disiksa di dalam goa ini sampai sekarang. 
Yang mengejutkan adalah para pengunjung dilarang mengucapkan kata ‘lada’ karena dapat menyinggung penghuni goa yang ada di sini. Apabila ada pengunjung yang melanggar aturan tersebut, pengunjung tersebut bisa berakibat kesurupan.

3. Wisma Tumapel-Malang
Bangunan tua ini terletak di Jalan Tumapel 01 dan berdekatan di Balai Kota Malang. Bangunan ini sudah ada sejak Tahun 1928. Pada zaman kolonial Belanda, Wisma Tumapel merupakan Hotel Splendid milik Belanda yang termasuk mewah. Konon, sosok penampakan berupa hantu Noni Belanda muncul disini. 
Biasanya Hantu Noni Belanda itu terlihat sedang berjalan-jalan ke lorong atau menampakkan dirinya di sebuah jendela. Disamping itu, bangunan ini juga sudah sangat lama terbengkalai begitu saja. Para pengunjung yang datang ke tempat ini disarankan untuk tidak berteriak-teriak atau membuka pintu yang tertutup. 

4. Lawang Sewu di Semarang
Bangunan peninggalan Belanda ini berfungsi sebagai kantor administrasi Netherlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada masa itu. Kantor administrasi yang bergerak di bidang perkeretaapian swasta sejak tahun 1904. Bangunan ini memiliki 429 lubang pintu dengan daun pintu sejumlah 1.200. Oleh karena itu bangunan ini dinamakan lawang sewu. 
Gedung Megah dengan banyak pintu ini merupakan saksi sejarah dalam pertumpahan darah. Saat kedatangan Jepang mulai berkuasa, fungsi gedung ini diubah menjadi sebuah tempat peristirahatan. Sementara itu, di ruang bawah tanah juga difungsikan sebagai tempat penyiksaan serta pembantaian bagi penduduk pribumi, para pahlawan bahkan tentara Belanda juga. Sosok yang sering menampakkan wujudnya di tempat ini adalah sosok kuntilanak. 

Dalam sebuah tayangan uji nyali yang disiarkan di dalam salah stasiun televisi swasta, salah satu peserta tersebut ada yang meninggal dunia. Menurut kepercayaan saksi, peserta tersebut meninggal karena banyak hantu penunggu yang masuk ke dalam tubuh peserta sehingga peserta tidak kuat menahan kekuatan hantu-hantu tersebut. Ngeri ya! Aku sendiri juga merinding lho.

Dimanapun kita berada hendaknya berdoa agar selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa karena Dia-lah yang berhak kita takuti. (Chandra WH)

0 Response to "Empat Bangunan Angker Peninggalan Belanda di Pulau Jawa"

Posting Komentar